Sejarah mencatat bahwa, PEPERA 1969, yang di laksanakan di tanah Papua Barat, dengan penuh kecurangan dan rekayasa, yang di buat oleh pemerintah NKRI dan militer-nya, karena sangat berlawanan dengan isi Perjanjian New York 15 Agustus 1962 yang disetujui oleh PBB, Amerika, Belanda dan Indonesia bahwa PEPERA 1969 dilaksanakan dengan sistem dan mekanisme Internasional, yaitu one one vote.
Oleh sebab itu kami Bangsa papua Barat berkeyakinan , bahwa hal tersebut di atas dengan serta merta membangkitkan dan mengobarkan semangat perjuangan kami Rakyat/Bangsa Papua Barat, untuk terus bangkit dan menuntut(1) skandal aneksasi secara illegal Indonesia tentang Papua Barat; dan (2) skandal kolusi Internasional dengan Indonesia”.
Maka saya berpandangan bahwa Dialog dengan pemerintah RI, hanyalah sebuah sandiwara dan secara tidak langsung kita Bangsa/Rakyat Papua Barat, mengakui Papua Barat adalah bagian integrasi yang tidak terpisahkan dari NKRI.
Melihat hal tersebut di atas, maka saya berpendapat: DIALOG tidak pernah, dan tidak akan pernah menyelasikan status politik Bangsa Papua Barat, yang ingin merdeka dan berdaulat penuh atas bangsanya sendiri... solusinya adalah: REFERENDUM yang adil serta bermartabat, untuk menentukan nasib kami sendiri Bangsa Papua Barat. Yang di awasi secara ketat dan saksama oleh PBB dan dunia internasional. SYALLOM TUHAN MEMBERKATI KAMI BANGSA PAPUA BARAT AMIN......... SALAM KEMERDEKAAN PAPUA BARAT. (WAEST PAPUA, YOU ARE THE BEST, IN MY HEART)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar