Pertama-tama perkenankanlah kami, para pemimpin agama di Tanah Papua, mohon ampun di hadapan Allah Sumber Kehidupan dan mohon maaf kepada segenap masyarakat korban karena senyatanya kami yang dipanggil untuk menjalankan misi kemanusiaan kembali gagal menjalankan tugas mengangkat martabat manusia dan penghargaan terhadap nilai kehidupan. Kami tak mampu mencegah terulangnya penggunaan cara-cara kekerasan dalam memperjuangkan pendapat ataupun dalam menangani masalah yang berkembang di Tanah Papua yang kita cintai ini. Namun demikian, kami tetap akan memperjuangkan kepentingan masyarakat korban sejauh kemampuan kami.
Penggunaan kekerasan yang makin dianggap biasa telah terjadi di berbagai tempat di Tanah Papua dan betul-betul mengguncangkan nurani kita dan sungguh mendatangkan rasa keprihatinan sekaligus kekhawatiran kami yang mendalam bahwa peristiwa-peristiwa kekerasan masih akan berlanjut.
Penggunaan kekerasan yang makin dianggap biasa telah terjadi di berbagai tempat di Tanah Papua dan betul-betul mengguncangkan nurani kita dan sungguh mendatangkan rasa keprihatinan sekaligus kekhawatiran kami yang mendalam bahwa peristiwa-peristiwa kekerasan masih akan berlanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar