> SATU HATI UNTUK PAPUA: MERAH BIRUNYA CINTA

Blog Archive

Calendar

free counters

free counters

free counter

Jumat, 17 Juni 2011

MERAH BIRUNYA CINTA

Pepatah kuno mengatakan, “Hidup tanpa cinta, bagaikan sayur tanpa garam”! Artinya: jikalau seseorang tidak bercinta, ia akan merasakan kehampaan dalam jiwanya. Mengapa manusia harus bercinta? Karena Ia tercipta dengan Cinta! Serendah-rendahnya seseorang, ia pasti punya cinta! Cinta selalu ada, meskipun kita tak punya pacar! Cinta selalu hadir, walau kita tak punya harta! Cinta Selalu ingin, walau kita tak disukai!

Apa itu CINTA?
Cinta adalah Arti hidup

Bercinta berarti menemukan arti diri sendiri di dalam diri orang lain! Bukan cinta yang telah menciptakan sesorang, tetapi cinta itulah yang telah membentuk kepribadian seseorang, menjadi sangat ingin mencintai dan dicintai. Tanpa seseorang yang membuat kita tertarik, diri kita tiada artinya, sebaliknya, tanpa seseorang tertarik pada kita, diri kita pun tak ada artinya! Itulah cinta! Cinta itu berarti! Karena dalam Cinta ada arti hidup. Siapa kita, bisa dilihat dari Siapa mereka yang tertarik pada kita. Dan siapa mereka, bisa dilihat pula dari kita yang tertarik pada mereka. Cinta itu menarik, karena dalam cinta ada arti yang menarik. Menariknya cinta bukan dari banyaknya orang yang kita cintai, namun dari banyaknya cinta yang kita berikan kepada seseorang. Cinta dapat memberi arti kepada dia yang kita cintai, dan orang yang berarti, ialah dia yang memberikan cintanya kepada orang yang mencintainya. Sebab itu, mereka yang bercinta, seharusnya sadar, bahwa diri harusnya menjadi berharga, menarik, dan berguna bagi yang mencintai dan dicintai! Dan bukan untuk dikotori dengan nafsu-nafsu duniawi.

Cinta adalah Daya hidup

Cinta adalah sebuah daya dalam diri yang mampu menggerakan suatu pribadi. Seseorang hanya dapat mencintai, bila ada cinta bergetar di dada. Cinta tak bisa dipaksa, namun cinta terkadang memaksa. Mengapa? Karena Cinta adalah daya yang mengerakan. Banyak orang digerakan karena Cinta, untuk berbuat sebanyak-banyaknya kepada seseorang. Cinta bisa membahagiakan, tetapi juga membahayakan, Cinta bisa mengharumkan, tapi cinta juga bisa menghacurkan. Mengapa? Karena Cinta adalah daya yang mengerakan. Mereka yang bercinta selalu tergerak untuk menunjukan yang baik dan indah terhadap yang dicintai. Seseorang yang dicintai akan merasa digerakan untuk menjadi yang sebaik-sebaiknya. Mereka yang kehilangan cinta dari orang yang dicitai, serasa menjadi pribadi yang kurang kekuatan. Mengapa? Karena cinta adalah daya yang menggerakan.

Dengan demikian, maka bercinta yang benar jangan saling menantang, melainkan saling menopang. Cinta mampu mendorong seseorang menjadi pembunuh yang bengis, namun dengan cinta, seseorang juga bisa menjadi penyelesai yang baik.

Cinta adalah Rasa Hidup

Cinta adalah perasaan yang timbul dari diri sendiri terhadap orang lain. Bercinta berarti merasakan keindahan yang terpadu dari dua insan yang berbeda. Cinta bisa menyakitkan, tapi juga bisa meyakinkan. Banyak orang diyakinkan dengan cinta, tapi banyak pula yang menyakitkan karena cinta. Merasakan cinta, belum tentu kita dicintai, tetapi jika kita dicintai tentu kita merasakan cinta. Seseorang akan bersuka karena datangnya cinta, namun bisa berduka karena perginya Cinta. Tidak peduli siapa orangnya, perasaan cinta melanda seluruh insan. Ia datang dan pergi selalu meninggalkan rasa. Sebab itu, rasa-rasalah kalau bercinta, karena perasaan cinta selalu bertinta. Goresan-goresannya tak mudah di hapuskan dari hati yang pernah merasa, dan rasanya tak mudah terlupakan dari perasaan yang pernah berpadu. Dan hati-hatilah dengan hati, karena dari hati timbul segala rasa.***

“Pakailah Cinta untuk berncinta, karena hanya dengan Cinta kamu akan mempeoleh Cinta”



= 26=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


ShoutMix chat widget

FEEDJIT Live Traffic Feed

FEEDJIT Live Traffic Feed

Blog Archive

Pengikut

APSAN

A
nak
P
apua
S
etia
A
kan
N
egrinya

Cari Blog Ini

APSAN

AANAK
PPAPUA
SSETIA
AAKAN
NNEGERINYA

PAPUA-SATU

Entri Populer


wibiya widget


ko kabr